Brang Ene. - Pemerintah Desa Mujahiddin menunjukkan langkah serius dalam membenahi tata kelola pemerintahan desa. Melalui Pelatihan Peningkatan Kapasitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan perangkat desa yang digelar selama dua hari, 4-5 Agustus 2025, Desa Mujahiddin resmi
"mengganti gigi"untuk mulai tancap gas dalam mewujudkan pemerintahan yang profesional, transparan, dan berorientasi pembangunan berkelanjutan
Pelatihan ini digelar di Aula Kantor Desa Mujahiddin dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) KSB, inspektorat Daerah, dan Camat Brang Ene. Tema besar yang diusung adalah "Evaluasi dan Pengawasan Pemerintah Desa serta Penyusunan Kebijakan Perencanaan Kerja Pemerintah Desa", yang menyasar penguatan kolaborasi antara BPD dan perangkat desa.
Kepala Desa Mujahiddin, H. Sahrul, dalam sambutannya menegaskan bahwa peningkatan kapasitas bukan sekadar formalitas tahunan. Menurutnya, pelatihan seperti ini adalah fondasi penting untuk menjawab tantangan desa ke depan yang makin kompleks
Kalau kita ingin desa maju, kita harus upgrade cara kerja. Petatihan ini bukan teori kosong, tapi bekat untuk bekerja lebih cerdas dan bertanggung jawab, Ini saatnya BPD dan perangkat desa benar-benar jadi tim yang solid,- ujarnya.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMDes, Adi Sosiawan, S.AP, dalam pemaparannya menekankan pentingnya fungsi pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. la menyebut pengawasan sebagai alat utama mencegah kebocoran anggatan dan memastikan program desa berjalan tepat sasaran.
"Pengawasan itu tidak bisa asal-asalan. Semua harus tahu peran, tahu batas, dan tahu tanggung jawab. Kalau BPD dan perangkat jalan bersama, pembangunan desa akan benar-benar terasa oleh masyarakat." tegasnya.
Kegiatan pelatihan tidak hanya diisi pemaparan materi, tetapi juga diskusi aktif, studi kasus, dan simulasi penyusunan perencanaan desa. Peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. la pun berharap setiap aparatur desa kembali ke lapangan dengan semangat baru dan cara pandang baru. Ini bukan sekadar pelatihan, tetapi titik awal dari pola baru membangun desa lebih kolaboratif, terukur, dan berdampak nyata.
Sementara itu, Camat Brang Ene, Suarman yang turut hadir memberikan pengarahan, menyampaikan bahwa harmonisasi antar-lembaga desa adalah kunci utama keberhasilan pembangunan lokal. Untuk itu dengan adanya pelatihan seperti ini diharapkan akan dapat memperkuat kemitraan antara BPD dan Pemerintah desa dalam Pembangunan.
"Jangan ada sekat. Kita ini satu tubuh. Kalau satu bagian lemah, pembangunan juga goyah. Jadi mari kita kuatkan sinergi, hilangkan ego sektoral," pesannya. (Adv/lwenk. Radio Arki)